Pada abad ke-21, vibrator atau alat  pembantu seks telah diterima oleh masyarakat dunia. Bahkan, menurut  data, satu dari dua perempuan modern memiliki vibrator sebagai alat  bantu memuaskan diri.
Tak ayal, vibrator menjadi bagian baru dalam industri seks yang makin  berkembang di dunia. Para produsen pun berlomba-lomba membuat beraneka  ragam vibrator yang diperjualbelikan secara bebas.
 Namun, pada masa lampau, vibrator merupakan hal yang sangat  tabu. Pada masa itu, perempuan pemakai vibrator dinilai tidak mampu  menemukan pasangan, atau tak memiliki pasangan yang dapat memuaskan  mereka.
 Selain hal-hal di atas masih terdapat fakta lain seputar vibrator.  Berikut ini kami ungkapkan 10 fakta menarik lain soal vibrator:
 1 Pada masa lalu, jauh sebelum ditemukannya vibrator, para dokter  kebingungan dengan orgasme perempuan, yang saat itu disebut �paroxysm�.  Untuk meneliti kasus itu, para dokter melakukan pijat genital dengan  memasukan jari yang dioleskan minyak ke dalam vagina. Dan hasilnya, para  perempuan pun mendapatkan orgasme yang luar biasa. Akhirnya pada 1653,  ahli bedah Inggris, Nathanial Highmore menyatakan bahwa orgasme adalah  puncak kenikmatan perempuan.
 2. Pada masa lalu, vibrator di Prancis berbentuk seperti kepala  selang. Benda tersebut hanya dimiliki oleh para dokter, dan berharga  mahal. Cara kerjanya yakni dengan memasukan air ke dalam selang, lalu  ditembakkan ke dalam vagina. Beberapa waktu kemudian, perempuan yang  memakai selang tersebut akan mengalami orgasme.
 3. Salah satu vibrator pada masa lampau memiliki harga sangat mahal,  sekitar 40 pounds. Dan untuk mengoperasikannya dibutuhkan dua orang,  karena benda tersebut menggunakan tenaga uap. Benda itu juga hanya ada  di tangan dokter, tidak diperkenankan dijual secara bebas.
 4. Pemanggang roti kuno juga pernah digunakan sebagai vibrator. Pada  1902 pemanggang roti merek Hamilton Beach dipatenkan sebagai vibrator  listrik genggam yang dapat digunakan sebagai alat bantu seks. Saat  dipatenkan sebagai vibrator, produsen alat tersebut mencatatkan bahwa  perempuan lajang dan janda sebagai pembeli utama produk itu.
 5. Jika Anda menuliskan vibrator vintage pada Google, Anda juga akan menemukan fungsi lain benda tersebut. Di antaranya untuk  pembersih noda, pembersih pipi, alat untuk menghilangkan kulit keriput  dan penghilang stres. Dan, faktanya, saat ini, vibrator memang dapat  digunakan sebagai alat kesehatan perempuan. Yakni untuk kesehatan dada,  leher dan wajah. Tidak melulu untuk alat bantu seks.
 6. Vibrator merupakan salah satu bisnis yang paling menguntungkan saat ini. Distributor vibrator Adam & Eve mengungkapkan bahwa perusahaannya terus mendapatkan keuntungan setelah menjual vibrator sejak 2009 lalu.
 7. Pada 1900-an, vibrator sempat diharamkan untuk dijual di  toko-toko, sama halnya dengan alkohol. Namun, pada 1920, vibrator telah  dapat diterima dengan baik. Bahkan perempuan mulai banyak yang  menggunakan vibrator.
 8. Ada juga vibrator berbentuk kursi. Pada bagian bawah kursi  tersebut, terdapat alat bergetar yang terletak dekat dengan vagina,  sehingga wanita dapat mencapai orgasme akibat geteran tersebut. Alat ini  sangat laku di pasaran pada 1950-1960. Namun kini, seiring  berkembangnya zaman, vibrator kursi difungsikan sebagai alat pemijat  leher dan bahu.
 9. Di Jepang membuat vibrator berbentuk penis adalah seuatu yang  ilegal. Karena itu para produsen vibrator membuat alat tersebut dengan  bentuk kelinci. Meski sangat aneh, namun perempuan Jepang banyak yang  membeli vibrator jenis itu.
 10 David Ley, Profesor di University of Alberta memfungsikan vibrator  sebagai alat bantu untuk mengembangkan kemampuan bernyanyi anak  didiknya. Vibrator dengan kekuatan frekuensi 100-120 hertz (seperti  suara manusia) diletakkan di leher para penyanyi. Dan hasilnya, sekitar  150 penyanyi didikan Davi Ley mampu meningkatkan kualitas vokal mereka.
http://suara.com/lifestyle/2014/03/18/192110/10-fakta-tentang-vibrator/ 
        
Sabtu, 29 Maret 2014
          
      
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar